Ilustrasi Hamil |
KOMPAS.com - Bagi ibu yang menuntaskan pemberian ASI eksklusif selama 2 tahun, bukan tidak mungkin akan mengalami suatu situasi yang disebut tandem nursing (menyusui saat hamil).
Lantas, apakah tindakan itu aman? Menurut Roger W. Harms, M.D, spesialis kandungan dari Mayo Clinic, keputusan ibu untuk terus memberikan ASI eksklusif saat hamil umumnya tidak berbahaya, asalkan tetap mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi dan banyak mengonsumsi cairan.
Roger mengatakan, menyusui di masa kehamilan memang dapat memicu kontraksi ringan pada rahim, tetapi kondisi tersebut tidak perlu terlalu dikhawatirkan selama kehamilan Anda tidak bermasalah. Namun, biasanya dokter biasanya tidak menyarankan untuk menyusui di masa kehamilan apabila Anda memiliki riwayat melahirkan secara prematur.
ASI masih menjadi kebutuhan nutrisi penting bagi sang buah hati sampai berusia 2 tahun. Namun memberikan ASI ketika hamil merupakan tantangan cukup berat karena dapat mempengaruhi sedikit mood Anda.
Kandungan ASI pun akan mengalami perubahan — yang mana juga akan memengaruhi rasa. Selain itu, produksi ASI juga cenderung menurun seiring bertambahnya usia kehamilan. Faktor-faktor ini pada akhirnya bisa menyebabkan anak Anda berhenti untuk menyapih dengan sendirinya.
Roger menambahkan, menyusui saat hamil turut mempengaruhi kenyamanan sang ibu. Pasalnya, selama kehamilan, puting akan mengeras dan terasa nyeri. Ketidaknyamanan ini dapat terus meningkat saat menyusui dan mengakibatkan Anda kelelahan.
Jika Anda ingin terus menyusui saat hamil, Anda mungkin perlu dukungan tambahan dari orang yang dekat dengan Anda (suami atau orang tua). Jangan lupa untuk selalu memeriksakan kondisi kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter tentang kemungkinan untuk mengonsumi suplemen atau vitamin selama masa kehamilan.
sumber : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri comment Anda. Klik +1 jika Anda menyukai artikelnya.